A. Kota Banjarmasin
Propinsi
Kalimantan Selatan Ibukotanya Kota Banjarmasin dan wilayah ini banyak
dilalui sungai besar dan sungai kecil (kanal). Banyak sekali kegiatan
masyarakat yang dilakukan di sungai termasuk kegiatan perdagangan yang
dikenal dengan pasar terapung. Penduduk kota Banjarmasin masih banyak
yang tinggal di atas air. Rumah-rumah penduduk dibangun diatas tiang
atau diatas rakit dipinggir sungai.
Budaya sungai terus berkembang, memberikan corak
budaya tersendiri dan menarik. Salah satu kegiatan wisata paling menarik
di kota Banjarmasin adalah berjalan-jalan menyusuri sungai dan kanal.
Daerah pinggiran kota pemandangan alam sungainya masih asli dan
wisatawan dapat menyusuri sepanjang sungai Martapura dan sungai Barito
dengan menggunakan perahu Klotok dan Speedboat. Pusat Kota Banjarmasin
terletak di sepanjang jalan Pasar Baru, sementara kawasan perkantoran
khususnya Bank terdapat di jalan Lambung Mangkurat. Sungai Barito berada
di sebelah Baratnya dari pusat kota.
Sebagian
besar kegiatan masyarakat di Banjarmasin terjadi sungai atau disekitar
sungai. Oleh karena itu sangatlah menarik menyaksikan kehidupan Kota
dari tengah sungai. Wisatawan dapat menyewakan perahu motor yang mangkal
di tepi sungai dengan tarif sekitar Rp. 75.000 per jam guna memulai
perjalanan menyusuri sungai melewati sejumlah lokasi penarikan dengan
waktu tempuh dua hingga tiga jam.
Perjalanan di
mulai dengan melewati Mesjid Raya Sabilal Muhtadin menuju kepasar kuin
dimana air sungai Kuin mengalir menuju sungai Barito. Wisatawan dapat
juga singgah di Pulau Kembang dan kemudian melanjutkan perjalanan
melalui penggergajian kayu di sungai Alalak dan kembali ke Pusat Kota
melalui Sungai Andai.
Pasar Terapung adalah pasar
tradisional yang sudah ada sejak dulu dan merupakan refleksi budaya
sungai orang Banjar. Pasar yang khas lagi unik ini tempat melakukan
transaksi di atas air dengan menggunakan perahu besar maupun kecil yang
berdatangan dari berbagai pelosok. Pasar Terapung hanya berlangsung pada
pagi hari sekitar jam 05.00 hingga 09.00 setiap hari. Dan dengan perahu
Klotok dari Kota Banjarmasin dapat dicapai sekitar 30 menit.
Wisatawan
harus datang pagi-pagi untuk dapat melihat kesibukan Pasar Terapung
ini. Salah satu Pasar Terapung di Banjarmasin adalah Pasar Kuin yang
terletak di persimpangan antara Sungai Kuin dan Sungai Barito.
Sejak
dahulu Kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan terkenal dengan hasil
kayu dan rotan. Pada masa lalu kayu yang ditebang langsung dikirim
keluar Kalimantan, tetapi saat ini sebelum dikirim keluar daerah
terlebih dahulu diolah menjadi bahan setengah jadi, demikian juga untuk
industri rotan.
Sasirangan adalah batik khas
Kalimantan Selatan yang pada jaman dahulu digunakan untuk mengusir roh
jahat dan hanya dipakai oleh kalangan orang-orang terdahulu seperti
keturunan raja dan bangsawan. Proses pembuatan masih dikerjakan secara
tradisional. Lokasi penjualannya di kecamatan Banjar Timur, 20 menit
dari pusat Kota Banjarmasin.
Salah satu Landmark
Kota Banjarmaisn adalah Masjid Raya Sabilal Muhtadin yang berada dijalan
Jendral Sudirman. Mesjid Raya Sabilal Muhtadin berdiri megah dijantung
kota Banjarmasin menghadap Sungai Martapura. Bangunan Masjid arsitektur
modern dengan di kelilingi lima menara yang menjulang tinggi serta taman
masjid yang luas dan indah. Masjid Raya Sabilal Muhtadin berlantai dua
mempunyai kapasitas tempat sholat untuk 15.000 jemaah dan merupakan
masjid kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan dan pusat pengkajian
agama Islam.
B. Kota Banjarbaru
Kota
yang terletak di sebelah Tenggara Kota banjarmasin ini memiliki sebuah
Museum yang berisi benda-benda peninggalanSuku Banjar dan Dayak.
Patung-patung yang berasal dari Candi Hindu yang ada di Kalimantan juga
terdapat di Museum Lambung Mangkurat ini. Juga terdapat meriam, pedang
dan benda-benda lain sisa-sisa perang melawan Belanda. Koleksi Museum
Lambung Mangkurat lainnya adalah peralatan Sunat Tradisional Banjar
seperti Pisau dan Daun yang digunakan sebagai Antibiotic.
Museum
Lambung Mangkurat terletak di Kota Banjarbaru sekitar 35 km dari Kota
Banjarmasin, menyimpan berbagai peninggalan sejarah dan budaya serta
gambaran dari pada wajah Kalimantan Selatan dalam berbagai aspek
kehidupan alam dan potensial alamnya.
Koleksi
paling menarik dari Museum Lambung Mangkurat ini adalah benda-benda
hasil penggalian dari Candi-Candi Hindu seperti Candi Laras di Rantau
dan Candi Agung di Amuntai. Di Kalimantan Timur antara lain Patung Sapi
Nandi dan Symbol Alat Kelamin Dewa Syiwa yang disebut Lingang. Sisa-sisa
Candi Laras terdapat di Desa Margasari, di dekat Kota Rantau, sedangkan
sisa-sisa Candi Agung terdapat di Kota Amuntai yang berjarak 150 km
dari Banjarmasin.
Barang koleksi Museum terdiri
dari peninggalan Sultan Banjar, benda purbakala dari Candi Agung dan
Candi Laras, Perkakas dari Batu, Ukiran Kayu Ulin, Perkakas Pertanian
dan Perabot Rumah Tangga, Alat Musik Tradisional dan sebagainya.
Bangunan Museum ini perpaduan bentuk rumah tradisional yang bergaya modern diresmikan pada tahun 1979.
Pendulangan
Kawasan
Pendulangan Intan Tradisional berada di Kecamatan Cempaka. Bagi
penduduk Desa Cempaka, mendulang intan merupakan mata pencaharian turun
temurun. Para pendulang biasanya berkelompok-kelompok mengali lobang
pada kedalam sekitar 10-12 meter dengan menggunakan perkakas tradisional
dan metode lama. Mereka bekerja keras mengadu nasib. Bahan galian
tersebut selanjutnya dicuci untuk mencari sebutir Intan, terkadang
pendulang menemukan pula Batu Akik dan Pasir Emas.
Cempaka
adalah kawasan penambangan intan dan emas yang terletak 47 km dari Kota
Banjarmasin dan 7 km dari Kota Banjarbaru. Di tempat ini pengunjung
dapat melihat langsung bagaimana para pekerja mencari Intan atau Emas di
lobang-lobang penuh galian dan penuh lumpur. Dari catatan sejarah di
tambang ini pernah ditemukan intan terbesar seberat 20 karat pada tahun
1846, rekor ini kemudian dipecahkan pada tahun 1850 dengan ditemukannya
intan yang lebih besar lagi seberat 167,5 karat.
C. Kabupaten Banjar
Daya
tarik Kota yang terletak di dekat Kota Banjarbaru ini adalah suasana
pasar tradisional yang hanya digelar setiap hari Jumat. Pasar ini ramai
dikunjungi para wanita Banjar dengan pakaian tradisional mereka yang
berwarna-warni. Di lokasi pasar ini terdapat sebuah bangunan pasar
berbentuk tradisional Banjar dengan atapnya yang berwarna biru.
Di
pasar yang luas ini, wanita Banjar menjual aneka barang termasuk
berbagai jenis makanan. Jika anda penggemar batu permata, pasar ini
adalah tempatnya. Pedagang batu permata menyediakan berbagai macam
bentuk batu seperti intan dan batu permata lainnya, baik yang sudah di
asah ataupun yang masih kasar. Berbagai bentuk manik-manik juga tersedia
dan juga perhiasan perak. Anda juga dapat mengunjungi penggosokan intan
Kayu Tangi di Jalan Sukaramai, yang berada di belakang pasar ini.
Di
jantung Kota Martapura banyak ditemukan rumah-rumah tempat penggosokan
intan baik secara tradisional maupun modern yang terkenal adalah
penggosokan Intan Tradisional Kayu Tangi Martapura. Di sini intan dan
batu-batuan di bawa dan di gosok secara tradisional dengan berbagai
macam bentuk.
Selain terdapat penggosokan Batu
Aji, tidak kalah menariknya adalah kerajinan Manik-manik atau hiasan
Arguci yang dikerjakan secara unik dan berkelompok-kelompok oleh para
pengrajin di Desa Melayu, Kecamatan Martapura. Pemasarannya sampai ke
Negara Malaysia dan Brunai Darussalam.
Danau Riam
Kanan merupakan bagian dari Taman Hutan Raya Sultan Adam yang berlokasi
di Desa Aranio, Kecamatan Aranio. Berjarak sekitar 65 km dari Kota
Banjarmasin. Pegunungan Meratus yang indah dan hijau mengelilingi Danau
Riam Kanan yang luasnya 8000 hektar. Pulau Pinus yang terletak di tengah
danau merupakan tempat-tempat ideal untuk berekreasi keluarga sambil
menikmati kedamaian alam. Air danau yang jernih dan tenang sangatlah
ideal pula untuk bertamasya air, berenang, maupun memancing.
Tidak
jauh dari Kota Martapura terdapat obyek wisata budaya yaitu Desa
Kelampayan Kecamatan Astambul, sebuah Makam Ulama besar yaitu Syekh
Muhammad Arsyad Al Banjari, penyebar agama Islam di Kalimantan, makam
ini banyak dikunjungi peziarah yang datang dari Malaysia dan Brunai
Darussalam.
Pasar Terapung Lok Baintan berada di
Sungai Martapura. Kegiatannya hampir sama dengan Pasar Terapung yang ada
di tepi Sungai Barito dan yang membedakannya hanya para pedagang
menggunakan topi yang disebut Tanggui.
Taman Hutan
Pinus letaknya sekitar sekitar 35 km dari Kota Banjarmasin. Rekreasi di
bawah Hutan Pinus yang rindang, sehingga sangat baik duduk di bawah
pohon sambil menikmati hidangan yang telah disiapkan. Taman Hutan Pinus
merupakan penghijauan kota dan kebun pembinaan. Taman Hutan Raya Sultan
Adam terletak di Desa Mandiangin Kecamatan Karang Intan, sekitar 55 km
dari Kota Banjarmasin yang mempunyai luas 106.400 ha. Selain itu
terdapat dua peninggalan jaman Belanda yang terletak 2 km dari Tahura.
Di sana ada Gajah Kampung, Rusa dan Buaya yang dilindungi. Pengunjung
datang setiap hari libur untuk menikmati alam yang indah dan sejuk, juga
sebagai tempat penelitian dan perkemahan bagi pelajar dan mahasiswa.
D. Kabupaten Tapin
1. Goa Batu Hapu
Goa
Batu Hapu yang terletak di Desa Batu Hapu Kecamatan Hatungun merupakan
goa yang mempunyai panorama luar biasa yang mempunyai stalagnit dan
stalagmit menghiasi dalam goa yang dapat menggugah kebesaran Allah SWT
dalam ciptaanNya sebagai pelajaran pengetahuan alam, goa ini telah
mendapatkan sentuhan perbaikan dan penataan, Pemerintah Daerah
sehubungan kerusakan yang diakibatkan keserakahan oknum manusia yang
hanya mengejar keuntungan ekonomi sesaat tanpamensyukuri nikmat lainnya
yang disediakan oleh alam. Goa Batu Hapu letaknya dari pasar Binuang
masuk sejauh 16 km dengan jalan yang sudah cukup baik, ditempuh dengan
jalan santai sambil menikmati pemandangan kehidupan pedesaan dan nuansa
alam pegunungan selama 30 menit, goa ini terletak dipegunungan sehingga
yang mempunyai hobi tantangan panjat tebing disinilah nyalinya diuji,
tetapi resiko ditanggung sendiri karena belum di asuransikan, masyarakat
disekitar goa siap bermitra dengan waisatawan yang berkeinginan
bermalam sambil menikmati makanan dan kehidupan masyarakat pedesaan.
Event hiburan diadakan pada saat liburan dan hari-hari besar yaitu pada
hari Raya Idul Fitri ke 2, Tahun Baru dan Liburan sekolah.
2. Makam Datu-datu atau Ulama Makam Datu Sanggul
Makam
Datu atau Ulama telah di renovasi dan mendapatkan penambahan fasilitas
sebagai upaya memfasilitasi peziarah yang merupakan salah satu budaya
masyarakat yang bernuansa keagamaan, yang merupakan kekuatan
pengembangan obyek wisata kabupaten Tapin sebagai wisata relegius.
Pengembangan wisata ini sebagai upaya mengenal dan mengenang kembali
sejarah, karena sebagai bangsa yang ingin maju tidak boleh melupakan
sejarah perjuangan pendahulu kita, khususnya para Datu atau Ulama yang
telah berjuang menyebarkan pengetahuan keagamaan dan kehidupan. Makam
sebagai tujuan wisata ziarah antara lain makam Datu Nuraya yang
merupakan makam panjang bahkan mungkin makam terpanjang di dunia (± 60
meter) dan haulannya (peringatan tahunan) adalah pada tanggal 14
Dzulhijjah. Makam ini terletak di Kecamatan Tapin Selatan. Selanjutnya
adalah ziarah ke makam Datu Sanggul terletak di Desa Tatakan Kabupaten
Tapin, haulannya setiap tanggal 21 Dzulhijjah, dari lokasi yang
berdekatan perjalanan ziarah dilanjutkan ke makam Datu Suban yang
dikenal sebagai guru Datu Sanggul haulannya setiap bulan Syawal setiap
tahun, kemudian perjalanan diteruskan ke makam Syech Salman Alfarizi
yang dikenal sebagai tokoh pendidikan juga ahli dalam bidang pertanian
dari desa Gadung Kecamatan Bakarangan (± dari makam Datu Suban jaraknya
14 km) event haulannya setiap tanggal 9 Dzulhijjah.
E. Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Kandangan
merupakan kota transit bagi kendaraan Kota Banjarmasin yang akan menuju
ke Kota Nagara atau sebaliknya. Kota kecil ini memiliki terminal yang
cukup sibuk dan sebuah bangunan pasar tua dengan bentuk arsitektur yang
mengesankan peninggalan era kolonial. Jika anda singgah di kota ini,
cobalah makanan khas Kabupaten Kandangan yang lezat yaitu Ketupat yang
dimakan dengan Gulai Ikan Haruan.
Nagara merupakan
kota kecil yang ditempati Sungai Nagara (cabang Sungai Barito) dan
sering meluap. Karena itu, rumah penduduk di tenpat ini umumnya adalah
rumah yang dibangun di atas tiang-tiang tinggi. Pada saat musim hujan,
hampir seluruh bagian kota tertutupair kecuali jalan yang sengaja dibuat
tinggi, namun pada puncak musim hujan, permukaan jalan juga tertutup
air sehingga Nagara berubah menjadi semacam “Kota Air”.
Menurut
catatan sejarah, Nagara yang terletak tidak jauh dari kota Kandangan,
merupakan ibukota dari kerajaan pertama di Kalimantan Selatan bernama
Nagara Dipa sebelum dipindahkan oleh Pangeran Samudera ke Bandarmasih
yang kemudian berkembang menjadi Kota Banjarmasin saat ini. Nagara juga
menjadi pusat kerajinan senjata tajam seperti pedang, golok dan keris.
Para pengrajin ditempat ini mampu menghasilkan berbagai jenis senjata
tajam seperti Mandau dengan bentuk yang indah dilengkapi dengan
sarungnya.
Mandau adalah pedang tradisional suku
Dayak yang dibuat di Desa Hadirau dan Tumbukan Banyu. Pembuatannya
memnggunakan peralatan sederhana dan diselesaikan sekelompok pengrajin
dan Mandau hanya di buat untuk hiasan. Tapi adapula Mandau yang khas
dibuat sendiri oleh ahlinya dan pedang ini dipercayai memiliki kekuatan
magis yang diisi melalui upacara ritual.
Pembuatan
gerabah terletak di Desa Bayanan tidak jauh dari Pasar Nagara,
pengunjung bisa menyaksikan setiap tahapan pembuatan dengan peralatan
sederhana atau bahkan pengunjung bisa memcoba ikut untuk pembuatannya.
Pengrajin biasanya membuat bermacam-macam bentuk Tembikar dan yang
terkenal adalah Dapur Nagara atau Anglo.
Gunung Kentawan
lebih dikenal sebagai lambang sari kawasan Loksado karena letaknya
strategis dan dapat dilihat dari berbagai penjuru. Gunung ini adalah
kawasan hutaqn lindung berupa gunung batu yang ditumbuhi pepohonan
disekelilingnya, letak kawasan ini sekitar 28 Km dari kota Kandangan,
dan untuk mencapainyahanya jalan kaki lewat Desa Lumpangi, muara Hanip
atau Datar Belimbing (Hulu Banyu). Dengan memiliki luas sekitar 245 ha,
didalamnya terdapat aneka jenis flora termasuk anggrek Hutan dan fauna
yang dilindungi seperti Bekantan, Owa-Owa, Raja Udang (Halcyon SP)dll.
Air Panas Tanuhi
merupakan obyek wisata yang sangat indah dan menarik untuk dikunjungi,
disamping pemandangan yang indah juga tersedia beberapa fasilitas
seperti : Cottag Type A dan B, Gazebo, Aula untuk pertemuaan, Kolam
Renang, Kolam Berendam, Kolam Air Panas dari Panas Alam, Cafetaria,
Lapangan Tenis dan Tempat Bermain Anak. Akses jalan menuju tempat lokasi
sangat mudah dari Ibukota Propinsi Banjarmasin 168 km bisa ditempuh
dengan roda 4 selama 4 jam.
Balai Adat Malaris
adalah yang paling besar diantara bali yang lain dikawasan Loksado,
berbeda dengan balia adat lainnya, balai ini masih dihuni dimana ada 40
keluarga besar. Berjarak 2,5 km dari Loksado. Tidak jauh dari Balai
Malaris terdapat sebuah bendungan pembangkit tenaga listrik dan sebuah
riam untuk bemandi ria, yaitu Riam Berajang dan Riam Anai.
Kawasan Loksado
memiliki hutan primer banyak ditumbuhi pepohonan dan kayu-kayuan yang
beraneka ragam. Jenis pohon yang tumbuh diwilayah ini adalah seperti:
Meranti, Sungkai, Ulin, Karet, Kayu Manis, dan jenis pohon buah-buahan
serta aneka jenis bunga Anggrek. Didalam hutan juga hidup berbagai
satwa, seperti: Kijang, Kancil, Macam, Beruang, aneka jenis kera
termasuk Bekantan, Satwa Melata dan jenis burung, seperti: Raja Udang,
Enggang, Ayam, Hutan dll. Begitu pula dengan Kupu-Kupu dengan aneka
warna yang menawan.
Arung Jeram dengan
rakit bambu di sungai Amandit adalah puncak dari kegiatan perjalanan
setelah beberapa hari. Kegiatan inilah yang paling banyak disukai oleh
banyak wisatawan dan yang palinng mengesankan. Ada beberapa lokasi yang
bagus untuk memulai perjalanan dengan tingkat kesulitan dan waktu tempuh
yang bervariasi tergantung dari keinginan wisatawan itu sendiri.
Air terjun Haratai
terletak di desa lebih kurang 15 menit perjalanan dari Balai Haratai,
dapat ditempuh dengan memasuki hutan bambu dan perkebuna karet atau kayu
manis. Air terjun tersebut bertingkat tiga dengan ketinggian
masing-masing 13 meter. Pengunjung dapat bermandi ria pada telaga,
tetapi dibagian bawah air terjunnya, atau hanya duduk-dudk diatas
bebatuan besar. Tersedia juga tempat ganti pakaian dan shel teruntuk
beristirahat.
Air Terjun Riam Anai ± 2 km dari desa Malaris Kecamatan Loksado merupakan air terjun yang sangat deras dengan ketinggian 4 meter.
Air Terjun Kilat Api terletak di deas Tanuhi 4 km dari penginapan/cottage Tanuhi. Bisa ditempuh dengan kendaraan roda 4 atau roda 2.
F. Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Mesjid
Al-A'la di desa Jatuh, Kecamatan Pandawan merupakan mesjid tertua di
Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Masjid ini merupakan cikal bakal
berkibarnya bendera dakwah syiar agama Islam. Masih di Kecamatan ini
terdapat pula masjid tua yang disebut Masjid Keramat dan keunggulan dari
tempat ibadah ini konon memberikan rasa khusyu.
Wisata
religius lainnya yang dapat dilakukan adalah mengunjungi Pondok
Pesantren Ibnul Amin Pamangkih yang mendidik ribuan calon ulama muda dan
pemimpin umat masa depan. Mengunjungi makam keramat Wali Katum juga
menarik karena selalu mendapat kunjungan ziarah dari masyarakat
Kalimantan Selatan dan juga wisatawan.
Untuk
kegiatan wisata alam ada obyek wisata air panas di kaki bukit yang hijau
dimana terdapat sumber air panas yang dapat menyembuhkan berbagai
penyakit. Di sini terdapat pula kolam okan dan kolam pancing yang selalu
ramai di kunjungi masyarakat setempat.
Obyek
wisata Pagat Batu Benawa memiliki panorama alam yang indah. Alamnya yang
indah, air yang jernih, dan alamnya yang damai membuat lokasi wisata
ini banyak dikunjungi wisatawan. Lok Laga Ria adalah obyek yang berada
di Kecamatan Haruyan dikelilingi hutan. Sungainya banyak memiliki jeram.
Kawasan
wisata Nateh di Kecamatan Batang Alai Timur, sekitar 15 km dari Kota
Barabai memiliki panorama alam yang indah. Di sini bertebaran
bukit-bukit batu raksasa yang kaya dengan pesona goa dan sungai berair
jernih.
Goa Liang Hadangan memiliki stalagnit dan
stalagmit dengan panorama alam yang sangat mengesankan dan lokasinya
sekitar 10 km dari Kota Barabai yang dapat ditempuh dengan kendaraan
roda empat.
Gunung Batu Benawa merupakan lokasi
perkemahan yang digemari para pecinta alam, letaknya sekitar 9 km dari
Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
G. Kabupaten Hulu Sungai Utara
Kota
Amuntai, Ibukotanya Kabupaten Hulu Sungai Utara diapit dua sungai yaitu
sungai Tabalong dan Balangan. Untuk wisata kota, wisatawan dapat
mengunjungi Masjid Raya Amuntai, Pantai Amuntai atau melongok Taman Kota
Junjung Buih, berkunjung ke Monumen Perjuangan/melihat Monumen Itik
Alabio yang menghiasi kota.
Obyek wisata di daerah
ini adalah Situs Candi Agung, peninggalan dari kerajaan Negara Dipa
yang dibangun oleh Empu Jatmika pada abad ke XIV Masehi. Dari kerajaan
inilah akhirnya melahirkan Kerajaan Daha di Negara dan Kerajaan Kota
Banjarmasin.
Menyaksikan lomba renang unik yaitu
lomba renang Kerbau Rawa yang menjadi atraksi yang menarik. Kerbau Rawa
atau biasa disebut Kebau Kalang yang hidupnya lebuh banyak di air. Untuk
menarik kunjungan wisatawan maka dilakukan terobosan dengan membuat
lomba renang kerbau rawa.
Masjid Jami Sungai
Banar merupakan masjid tertua di Kabupaten Hulu Sungai Utara yang
dibangun tahun 1218 H. selain tempat ibadah juga pernah dipergunakan
para pejuang kemerdekaan RI untuk menyusun strategi melawan penjajah
Belanda, masjid ini sudah masuk dalam daftar cagarbudaya dan banyak di
kunjungi orang untuk berziarah.
H. Kabupaten Tabalong
Obyek
wisata dalam Kinarum Indah sangat menarik karena riak dan hempasan air
yang mengalir di sela-sela batu hampar yang luas. Batu ini mempunyai
legenda tersendiri sesuai dengan beda warnanya.
Dari
alkisah masyarakat, batu tersebut jatuh ketika sedang di bawa oleh
seorang sakti yang bermaksud membendung Sungai Jaing guna mencari sang
Putri. Hingga sekarang lokasi Kinarum Indah sering dijadikan oleh
masyarakat sebagai tempat meminta hajat/doa keselamatan sesuai dengan
adat budaya masyarakat Dayak setempat. Lokasi obyek wisata ini terletak
di Desa Kinarum dan ditempuh dalam jarak 45 km dari ibukota Kabupaten
dan 6 km dari ibukota Kecamatan Upau.
Topografi
wilayah di kawasan ini berbukit dan bergunung dengan panorama alamnya
yang cukup indah dikelilingi hutan yang lebat. Jarak tempuh obyek wisata
ini dari ibukota Propinsi 330 km dan dari ibukota Kabupaten 85 km,
dengan jalan aspal hotmix berada pada sisi lintas jurusan Kota
Banjarmasin dan Kota Balikpapan.
I. Kabupaten Tanah Laut
1. Pantai Swarangan
Pantai
Swarangan terletak di Desa Swarangan, Kecamatan Jorong. Aksesibilitas
ke obyek tersebut dapat ditempuh melalui transportasi darat dengan jarak
tempuh ± 52 km dari ibukota Kabupayen Tanah Laut ( Pelaihari).
2. Pantai Batu Lima
Pantai
Batu Lima terletak di Desa Kuala Tambangan Kecamatan Takisung, dari
ibukota Kabupaten Tanah Laut (Pelaihari) berjarak ± 35 km. sarana yang
tersedia di objek ini seperti : Play Ground, Shelter dan Cottage yang
berjumlah 18 buah.
3. Bukit Khayangan
Bukit
Khayangan memiliki pesona yang memukau dengan pemandangan perbukitan
dan hamparan perkebunan Kelapa Sawit. Aksesibilitas darat dapat ditempuh
± 55 km dari Kota Banjarmasin tepatnya sebelum kita menuju/memasuki
Kota Pelaihari tentunya melewati objek wisata tersebut. Sarana yang
tersedia saat ini berupa tempat ibadah (Mushola), dan jenis wisata yang
bisa dikembangkan berupa wisata MICE (Wisata Meeting and Conference).
J. Kabupaten Tanah Bumbu
Kabupaten
Tanah Bumbu mempunyai Pantai yang cukup panjang sekitar 200 km, dengan
panorama yang indah. Masyarakat yang datang ke Kabupaten Tanah Bumbu
setelah melewati Kecamatan Sungai Loban menuju Pagatan akan disambut
dengan sejuknya udara laut. Ada tiga lokasi yang sementara ini dijadikan
sebagai obyek wisata pantai antara lain wisata Pantai Rindu Alam, Pulau
Salak dan Pulau Pagatan.
Obyek wisata alam
lainnya adalah sebuah pulau yang terletak di selat laut dan berbatasan
dengan Kecamatan Pulau Laut Tengah Kabupaten Kotabaru dengan luas
wilayah sekitar 4500 m² dengan panjang sekitar 15 km terletak memisah.
Kita
dapat mengelilingi pulau tersebut naik perahu motor sekitar 1 jam.
Konon kabarnya pada tahun 1970 seseorang peneliti dari Amerika pernah
mengadakan penelitian dari hasil survey dan observasi terdapat kandungan
nikel dan batubara.
Di pulau ini terdapat sumber
mata air tawar. Ini menjadi pendapatan masyarakat yang bertempat
tinggal disana dengan menjual air tawar ke Batulicin jika musim kemarau.
Produksi air bersih rata-rata 40 m³ per hari, kendati kemarau sumber
ini tidak pernah kering dengan kualitas air yang jernih.
Di
pulau ini juga ada 2 buah lubang yang kedalamannya sekitar 15 m
mengarah ke dalam dan apabila kita berjalan di atas lubang tersebut
terdengar bunyi dengungan yang memantulkan bahwa lubang tersebut besar.
Menarik
untuk menjadi tantangan bagi pecinta alam, serta kita yang ingin
menikmati keindahan alam Pulau Sewangi dengan lebatnya hutan di pulau
ini, maka ini dikatakan sebagai paru-parunya kabupaten Tanah Bumbu.
Di
Kabupaten Tanah Bumbu juga terdapat Goa Sugung yang terjadi dari proses
alam terletak di km 44, jalan Kadeco Kecamatan Mentewe dengan luas
sekitar 12 ha, dan jarak dari ibukota dapat ditempuh kurang lebih 1,5
jam dengan kendaraan roda 4 dan roda 2.
Sebuah
pemandangan yang jarang kita temui disini, kita dapat merasakan
kesejukan saat berada di dalam goa, pada hari libur tidak jarang Goa
Sugung menjadi pilihan bagi masyarakat sekitar untuk berekreasi. Bagi
pecinta goa tempat ini merupakan tantangan tersendiri dan menjadi wahana
atau objek penelitian.
K. Kabupaten Kotabaru
Belum
lengkap kalu wisata ke Kabupaten Kotabaru kalau kita belum mengunjungi
pantai Gedambaan 14 km dari Kota Kotabaru dengan pemandangan yang khas
dan ditambah sarana pendukung seperti Cottage (penginapan), Mushola,
Kolam Pemancingan dan Warung Makan serta tempat duduk yang banyak
tersedia. Dengan sarana parkir yang luas akan memudahkan kita untuk
berpiknik di Pantai Gedambaan. Dan tidur di Cottage Pantai Gedambaan.
Batu
Jodoh terletak di Pantai Aru Kecamatan Pulau Laut Selatan merupakan
tempat yang dipercaya oleh masyarakat sebagai tempat terkabul segala
ikrar sepasang kekasih. Perjanjian atau ikrar dilakukan dengan duduk di
atas kedua batu tersebut kemudian sepasang kekasih tersebut saling
berikrar dengan begitu mereka meyakini bahwa ikrar mereka tersebut dapat
terkabul. Keyakinan ini sudah dipercaya masyarakat secara turun temurun
sehingga banyak wisatawan yang melakukan ikrar di atas batu tersebut
sebagai pembuktian dari keyakinan masyarakat.
L. Kabupaten Barito Kuala
Pulau
Kaget terletak sekitar 12 km ke arah hulu dari Sungai Barito yang
merupakan habitat dari hewan unik yaitu Monyet Besar Berhidung Panjang
atau oleh penduduk setempat disebut dengan Kera Belanda/Bekantan karena
hidungnya panjang, mukanya merah serta perutnya yang gendut.
Pulau
Kembang dapat dicapai dengan menggunakan perahu motor selama 30 menit
dari pusat Kota Banjarmasin. Di pulau ini terdapat sebuah Vihara Cina
yang sudah sangat tua dan banyak dikunjungi keluarga Cina untuk
beribadah. Umumnya para pengunjung datang pada hari Minggu dan Vihara
ini dijaga oleh sekumpulan kera berekor panjang yang banyak mendapatkan
makanan dari pengunjung seperti kacang, pisang dan telur.
Kabupaten
Marabahan adalah sebuah kota kecil yang terletak sekitar 65 km dari
Kota Banjarmasin ke Hulu Sungai Barito. Di kota ini wisatawan dapat
melihat rumah-rumah tua bergaya tradisional Banjar yang terbuat dari
kayu di pinggir sungai dengan suasana kehidupan masyarakat disekitar
sungai. Dari Marabahan anda dapat menyewa perahu motor ke Margasari
yaitu sebuah desa yang menghasilkan aneka barang kerajinan tangan
terbuat dari rotan dan bambu seperti Tas, Bakul, Kipas Tangan dan Topi.
http://www.kalselprov.go.id/potensi-daerah/pariwisata