Rabu, 02 Mei 2012

Kultur Jaringan Pisang

 

PADA umumnya pisang diperbanyak dengan anakan dan Bid (potongan bonggol). Namunakhir-akhir ini pisang telah dapat diperbanyak melalui teknik kultur jaringan. Keuntunganperbanyakan bibit pisang melalui kultur jaringan antara lain bibit yang dihasilkan seragam,bibit bebas hama dan penyakit, dapat dihasilkan jumlah banyak dalam waktu lebih singkat,tanaman asal kultur jaringan berbuah lebih awal pengiriman bibit lebih muda, dapat dikirim jarak jauh dengan volume yang relatif kecil.
Proses Pembuatan Bibit
Pengambilan eksplan (bahan tanam). Eksplan diambil dari kebun induk yang telah diketahui jenisnya. Syarat sebagai tanaman induk adalah produksi tinggi dengan telah diketahuibuahnya, tanaman sehat atau tidak terserang hama/penyakit. Sehingga tanaman pisangdapat mengasilkan produksi yang optimal.Pengambilan eksplan dapat dilakukan dengan anakan diambil/dipisahkan dari induknya yangmengikuti sertakan bonggolnya. Setelah diambil, kemudian dipotong dan dibawa kelaboratorium.Eksplan dipotong kemudian dikupas dan disisakan di sekitar titik tumbuh sebesar ibu jari,potongan eksplan dicuci sampai bersih, direndam dalam larutan sterilan, dibilas denganakuades, lalu ditanam dalam media kultur.Untuk memperbanyak bibit dapat dilakukan dengan proses perbanyakan bibit di laboratoriumyang meliputi, induksi yaitu proses merangsang tumbuhnya tunas dari eksplan, reproduksiyaitu proses perbanyakan dari tunas yang terbentuk pada proses induksi dan pengakaranyaitu proses untuk menumbuhkan akar dari tunas hasil reproduksiMelalui ketiga proses tersebut akhirnya dihasilkan bibit kecil (planlet berukuran tinggi 5 cm).Proses induksi. Reproduksi, dan pengakaran dikerjakan di ruang steril dengan media padatdan cair.
Proses Penyesuaian Dengan Lingkungan
Aklimatisasi adalah proses penyesuaian dengan lingkungan baru di luar laboratorium. Caranyasebagai berikut, siapkan bedengan dibawah naungan dengan intensitas penyinaran 30 %,media tanam terdiri dari campuran tanah, pasir, pupuk kandang halus (1:1:1). Taburkanfuradan 3 G 20 g/m2 Kemudian disiram sampai basah. Planlet ditanam dengan jarak 4 x 5 cm.Setelah itu disiram dan dipupuk dengan pupuk daun Gandasil D (konsentrasi 1,5 g/liter air).Bedengan disungkup dengan lembaran plastik tembus cahaya. Penyiraman dilakukan setiaphari. Penyegahan hama dan penyakit dilakukan dengan penyemprotan Decis 1,5 ml/l danBenlate 1 g/l setiap 5 hari sekali. Pemupukan menggunakan Gandasil D diberikan bersamaandengan pengendalian hama dan penyakit lamanya aklimatisasi berkisar 20 - 45 haritergantung besar kecilnya planlet.
Pembibitan
Bibit yang telah berukuran tinggi 10 cm siap dipindahkan ke polibag. Untuk pembibitan dapatdigunakan polibag ukuran 12 x 18 cm dengan media campuran tanah, pupuk kandang, danpasir (1:1:1). Bibit dalam polibag disusun dibawah naungan dengan intensitas penyinaran 40-50%. Pemeliharaan bibit meliputi menyiram, memupuk, menyiang, dan mengendalikan hamadan penyakit pemupukan berupa larutan urea 0,1 % (1gr/liter) diberikan setiap 5 hari sekali.bibit siap ditanam apabila telah mencapai tinggi 15-20 cm dengan jumlah daun 5 helai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar